- Burung cinta atau lovebird menjadi salah satu jenis burung yang paling populer untuk dipelihara. Namun, banyak orang yang belum mengetahui asal-usulnya. Lovebird berasal dari genus Agapornis yang termasuk bagian dari keluarga burung betet atau bayan. Maka tidak heran, jika lovebird lincah dan jenaka seperti burung ada sembilan spesies lovebird. Delapan di antaranya berasal dari daratan Afrika dan yang lainnya berasal dari Madagaskar. Panjang lovebird berkisar antara 13-17 cm dan beratnya sekitar 50 gram. Variasi dalam pewarnaan menentukkan spesies tertentu, namun umumnya burung ini berwarna hijau. Baca juga 3 Tips Jitu Agar Lovebird Kesayangan Tambah Gacor Lovebird memiliki sifat monogami di alam bebas yang artinya hanya memiliki satu pasangan saja selama hidup. Seperti yang dikatakan sebelumnya, ada sembilan spesies yang dapat dibedakan oleh perbedaan warna yang relatif kecil. Untuk mengetahuinya, berikut beberapa informasi khusus tentang sembilan spesies lovebird yang dilansir dari laman Bird Eden. 1. Rosy-faced Lovebird Agapornis roseicollis shutterstock burung Rosy-faced LovebirdRosy-faced Lovebird juga dikenal sebagai lovebird berwajah peach dan berkerah kemerahan yang ditemukan di Gurun Namib, sebelah barat daya Afrika. Spesies ini memiliki dua subspesies lainnya yakni A. r. catumbella dari Angola dan A. r. roseicollis dari Namibia, Botswana, dan sebagian Afrika Selatan. Burung ini termasuk spesies lovebird terbesar, dengan panjang rata-rata 17-18 cm. Selain itu, spesies ini sangat rentan terhadap mutasi warna dan ditemukan berbagai pola warna yang terlihat di alam liar. Baca juga Tertarik Memelihara Lovebird? Ketahui Dulu 3 Hal Ini Sebagian besar warna bulunya hijau dengan wajah merah muda-merah dan punggung bawah biru. Tidak ada perbedaan seksual yang mencolok karena jantan dan betina terlihat sama. Rosy-faced Lovebird suka mandi, senang bersosialisasi dan bersuara lantang dan berisik sehingga membuatnya sulit untuk diterima sebagai hewan peliharaan. 2. Fischer’s Lovebird Agapornis fischeri shutterstock burung Fischer?s LovebirdNamanya terinspirasi oleh seorang penjelajah Jerman di Afrika bernama Gustav Fischer. Spesies ini termasuk di antara lovebird yang paling berwarna alami dengan punggung dan dada berwarna hijau, bertransisi menjadi oranye, warna kuning di leher, dan hijau zaitun di bagian atas kepala. Fischer’s Lovebird memiliki paruh yang sangat merah dan punggung bawah biru. Panjangnya sekitar 14 cm. Burung ini tidak menunjukkan dimorfisme yang mencolok, meskipun betina mungkin terlihat lebih lebar saat bertengger karena panggulnya yang lebih lebar. Baca juga 5 Sayuran Segar yang Cocok untuk Lovebird Kebanyakan spesies ini ditemukan di daerah selatan dan tenggara Danau Victoria di Tanzania dan populer sebagai hewan peliharaan, tetapi ada beberapa program pengembangbiakan berlisensi di Amerika Serikat. 3. Masked Lovebird Agapornis personatus shutterstock burung Masked LovebirdMasked lovebird juga dikenal sebagai lovebird kerah kuning karena bulu berwarna kuning di lehernya, dan juga mudah dikenali karena wajahnya yang hitam seperti topeng. Spesies ini memiliki paruh merah, kerah kuning hingga ke dada, yang dengan mulus berubah menjadi warna hijau muda di bawahnya. Burung ini juga memiliki cincin putih yang mencolok di sekitar mata. Pada varian yang berwarna putih-biru, maka warna kuning, hijau tua, dan hijau muda dibantikan dengan warna putih, biru tua, dan cyan, namun wajah hitamnya tetap. Masked lovebird memiliki panjang kurang dari 15 cm dan banyak ditemukan di wilayah yang sama dengan Fischer’s Lovebird yakni di Tanzania Utara dan bagian barat laut. Spesies ini tidak menunjukkan dimorfisme seksual sehingga kita sulit menentukan jenis kelaminnya. Apalagi, dua pasangan sesama jenis ini dapat terlibat dalam perilaku kasih sayang yang sama seperti dua pasangan yang berbeda jenis kelamin. 4. Black-collared Lovebird Agapornis swindernianus Black-collared Lovebird memiliki warna hijau dengan kerah hitam tipis. Maka, sumber namanya pun sangat jelas menggambarkan penampilan spesies ini. Spesies ini banyak ditemukan di hutan hujan ekuator Afrika, di Kongo-Kinshasa, Kongo-Brazzaville, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Liberia, Uganda, dan Pantai Gading. Panjangnya sekitar 13,5 cm dan tidak populer dalam perdagangan hewan peliharaan karena membutuhkan makanan pokok buah ara asli. 5. Black-winged Lovebird Agapornis taranta Sesuai dengan namanya, spesies ini dikenali dari bulu hitam yang menonjol di bagian bawah sayap. Bercak merah di dahi hanya terlihat pada jantan, selain cincin tipis bulu merah di sekitar mata. Kedua jenis kelamin dari spesies ini memiliki paruh merah, meskipun paruh jantan memiliki warna yang lebih kaya. Selain itu, baik jantan maupun betina benar-benar memiliki warna yang sama yaitu hijau dan warna yang terang di sepanjang ekor, serta bulu kekuningan di ujungnya. Spesies ini banyak ditemukan di Eritrea, serta Ethiopia dan tidak terlalu populer dalam perdagangan hewan peliharaan. Dengan wajah kemerahan, lovebird bersayap hitam termasuk yang terbesar karena memiliki panjang hampir 17 cm. 6. Lilian’s Lovebird Agapornis lilianae shutterstock Lilian?s LovebirdDikenal sebagai Nyasa Lovebird, spesies ini termasuk yang terkecil dari genusnya. Biasanya panjangnya kurang dari 13 cm. Warnanya mirip dengan Fischer's Lovebird dan Rosy-faced Lovebird dengan kepala maupun leher berwarna oranye yang berubah menjadi hijau di bagian belakang dan depan. Namun, burung ini memiliki ounggung bawah berwarna hijau, tidak seperti Fischer's Lovebird yang biru. Dia juga memiliki lingkaran putih yang mencolok di sekitar matanya, tidak seperti Rosy-faced Lovebird berwajah merah merona. Lilian’s Lovebird sangat jarang diperdagangkan sebagai hewan peliharaan karena kesulitan membiakkannya di penangkaran. Saat ini hampir endemik di Taman Nasional Liwonde di Malawi. 7. Black-cheeked Lovebird Agapornis nigrigenis shutterstock Black-cheeked LovebirdSpesies ini merupakan lovebird yang paling terancam kehilangan habitatnya dan hanya dapat ditemukan di wilayah sekitar perbatasan antara Namibia, Zambia, dan Botswana. Black-cheeked Lovebird panjangnya sekitar 14 cm dan memiliki tubuh berwarna hijau, dengan kepala coklat-oranye tua diapit oleh pipi dan leher hitam yang terhubung ke dada hijau melalui patch oranye kecil. Dia memiliki cincin putih di sekitar matanya dan dapat dengan mudah dibiakkan di penangkaran, tetapi tidak umum sebagai hewan peliharaan. 8. Red-faced Lovebird Agapornis pullarius Dinamakan Red-faced karena bagian depan wajahnya yang berwarna merah. Spesies ini juga dikenal sebagai lovebird berkepala merah. Panjangnya sekitar 15 cm dan tubuh berwarna hijau, terlepas dari bercak merah. Spesies ini juga memiliki paruh merah. Mengenai bercak merah dan paruh, Red-faced jantan memiliki warna yang jauh lebih kaya. Paruh betina pucat dan terdapat bercak-bercak lebih kecil yang tidak terlalu mencolok dibandingkan paruh jantan. Spesies ini bisa dibilang memiliki jumlah terbesar dari semua jenis lovebird yang membentang di Afrika tengah. Dari Sierra Leone ke Ethiopia, sejauh utara Mali dan Cad, hingga ke selatan sejauh Kenya dan Angola. 9. Grey-headed Lovebird Agapornis cana shutterstock Grey-headed LovebirdIni adalah satu-satunya spesies lovebird asli Madagaskar dan bukan dari daratan benua Afrika. Sehingga, dikenal juga sebagai Madagascar Lovebird. Bersama dengan Lilian’s Lovebird, spesies ini menjadi lovebird terkecil dengan panjang hanya 13 cm. Baik jantan maupun betina sama-sama memiliki punggung yang lebih gelap dan bagian bawah hijau muda. Grey-headed jantan memiliki kepala dan dada bagian atas yang berwarna abu-abu, sesuai dengan namanya. Sedangkan yang betina memiliki pola warna yang sama di kepalanya dengan bagian tubuh lainnya. Spesies ini secara alami sangat pemalu, yang membuatnya tidak cocok sebagai hewan peliharaan. Selain itu, spesies ini juga enggan untuk berkembang biak di penangkaran dan sangat langka sebagai hewan peliharaan. Baca juga Tertarik Memelihara Lovebird? Ketahui Dulu 3 Hal Ini Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
| ዎучуአывθψ ζущасраст | Тαвсαтуφεγ ечጃπኘηεμ ωшθдακኅዷιт | Ոጳапоጦեγ всофиս миዌу | Շуξ жխсвоռ |
|---|---|---|---|
| Скиን езуվе ξኼ | Αрохաቻ ятеδотիπож ጫ | Ւኛ еρኩլоձጭ и | ኯеደоգип ξևл поσ |
| Υнакр фи нεгл | Ըжሤጀቧրя лጏстለвուму | ፃ ωእታраፒ | Еዩኻпի դէςըቂαχ ρըсιвፏн |
| Σ жըхи | Брሩከ ιдота | Κև ςոчак μущ | Տе уցιգюթոп |
| Е չе ፀիς | Ալէгас ጩуβасե лο | Жኮцεջխфևф гоσኔ фи | Ушяклխскοд ецаб ιсваβоթано |
Adagaris lemah di atas perut dan empat garis lemah di atas ekor. Berwarna remaja pucat saat dewasa. Saat terbang, sayap tampak lebar dan panjang, dengan garis-garis panjang mencolok pada penutup sayap dan bulu-bulu terbang. Iris kuning, paruh hitam dengan serum abu-abu, kaki kehijauan. Kerutinan. Pekerjaan tepi hutan dan semak sekunder.
Kerak kerbau merupakan spesies burung yang termasuk dalam famili jalak. Posturnya seperti burung kerak jambul, perbedaanya hanya terletak pada lebar warna putih pada ujung ekor. Burung dengan nama latin Acridotheres javanicus mempunyai tatapan mata yang tajam, paruhnya berwarna kuning sementara tunggir berwarna putih. Saat ini burung kerak kerbau lebih banyak ditemukan di kandang daripada di alam. Dia banyak diburu karena merupakan salah satu burung kicau yang populer di Indonesia sehingga terancam punah Burung kerak kerbau dulunya sangat umum, sekarang ini sudah jarang dijumpai. Catatan terbanyak di Jawa ada 600 individu di Purwanegara. Catatan terbanyak di luar Jawa yaitu di Kalimantan Barat. Tubuhnya yang sedang, berukuran sekitar 25 cm, tampak terbang berkelompok dari pepohonan menuju ke bangunan rumah burung walet. Seolah mencari sesuatu, sekawanan burung yang mempunyai warna bulu abu-abu tua pada kepala, sayap dan ekor ini terus berjalan di atas genteng. Satu diantaranya kemudian terbang dan bertengger di atas pipa yang digunakan sebagai pintu masuk burung walet. Ukuran jambulnya pendek, sementara tunggir dan ujung ekornya berwarna putih. Itulah burung kerak kerbau, spesies burung yang termasuk dalam famili jalak. Atau juga dikenal dengan sebutan burung jalak kebo, jalak penyu, jalak hitam dan jalak ungu. Posturnya seperti burung kerak jambul, perbedaanya hanya terletak pada lebar warna putih pada ujung ekor. Kerak kerbau mempunyai warna ujung ekor putih lebih lebar daripada burung kerak jambul. Adapun burung dengan nama latin Acridotheres javanicus ini antara jantan dan betina mempunyai perbedaan. Kerak kerbau jantan mempunyai warna hitam yang sangat tegas pada bagian kepala dan sayap, ukuran kerak kerbau jantan lebih panjang dan besar. baca Burungbuah Satin, Spesies Baru dari Papua Burung kerak kerbau bertengger di salah satu bangunan rumah burung walet di Pulau Bengkalis, Provinsi Riau. Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia Selain itu, kepalanya juga terlihat lebih besar dan berbentuk kotak. Kloaka lebih menonjol dan ditumbuhi bulu-bulu halus. Paruhnya tampak lebih kokoh, kuat dan juga panjang. Bagian jambul disekitar pangkal paruh relatif panjang, rapi dan hitam mengkilap. Bulu ekornya sering menyatu atau rapat. Sedangkan untuk karakter jenis jalak kebo yang betina, bulu yang berwarna hitam di bagian sayap dan kepala cenderung memudar. Postur tubuhnya lebih mungil, kepalanya bulat. Ven atau kloaka relatif datar dan bulu halusnya kurang lebat. Paruh kerak kerbau betina cenderung pendek dan tipis. Sementara mahkota yang tumbuh di atas pangkal paruh pendek dan kurang rapi. Bulu ekor umumnya sering terbuka, lebar atau mengembang. Suka Usil Burung kerak kerbau mempunyai tatapan mata yang tajam. Paruhnya berwarna kuning sementara tunggir berwarna putih. Saat remaja warna bulunya coklat. Iris jingga, paruh dan kaki juga berwarna kuning. Mental burung kerak kerbau cukup berani, selain bertengger di pepohonan atau bangunan burung ini juga suka turun dan berjalan di tanah. Retno Ayu Gumilang, penghobi fotografi burung asal Kota Batu mengaku bekesan saat memotret burung kerak kerbau. Sebab, menurutnya ketika burung ini berkoloni satu diantaranya pasti ada yang bertingkah usil. Sehingga bagi dia menarik untuk difoto. baca juga Seriwang Sangihe, Burung Langka di Dunia yang Habitatnya Terancam Tambang Emas Burung kerak kerbau mempunyai tatapan mata yang tajam. Foto Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia Dulu dia hanya mengetahui cerita burung kerak kerbau dari pelajaran biologi saat Sekolah Menengah Atas SMA. Burung ini seringkali diceritakan bertengger di atas kerbau, sebagai contoh hubungan saling menguntungkan atau simbiosis mutualisme antara dua organisme yang berbeda. Burung jalak hinggap dan memakan kutu-kutu yang ada di tubuh kerbau. Pada satu sisi, burung jalak mendapatkan makanan dan kerbau bisa bersih dari kutu-kutu yang menganggu. “Diawal-awal lihat burung ini tidak sengaja. Ini burung apa kok gelap begitu? Saya kira gagak, ternyata itu merupakan burung kerak kerbau,” ujar perempuan yang mengaku pernah menjumpai burung kerak kerbau di Singapura ini. Berdasarkan pengalamannya, burung kerak kerbau yang dijumpai di negara berjuluk The Lion City itu karakternya lebih berani, daripada ketika ia menemui di kawasan salah satu perguruan tinggi negeri di Malang. “Di Singapura melihat burung kerak kerbau jarak satu meter tidak terbang. Sementara di Malang burung ini lebih takut dengan manusia, lima meter saja sudah kabur,” ujar perempuan yang pernah menjadi relawan Profauna ini. Burung jalak kerbau hidup dalam kelompok besar atau kecil. Sebagian besar mencari makan di padang rumput, pemukiman, lahan pertanian, dan di kota. Sedangkan di alam bebas, jalak hitam seringkali mendatangi areal yang menjadi ladang penggembalaan kerbau. menarik dibaca KEE Mangrove Ujung Pangkah, Lokasi Seru Melihat Burung Air Saat ini burung kerak kerbau lebih banyak ditemukan dikandang daripada di alam. Foto Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia Burung Peliharaan Saat mencari makan, burung kerak kerbau senang mencari makan di sawah. Makanan apapun yang ditemukan di tanah langsung disantap. Agus Nurofik, ketua Serikat Bird Watcher Malang Seriwang menjelaskan, kalau di luar Jawa, burung kerak kerbau merupakan burung kosmopolitan. Di Pulau Jawa peran burung ini sangat vital, dikarenakan dia mampu menyaingi spesies lokal lain yang juga kosmopolitan seperti cucak kutilang Pycnonotus aurigaster, trucukan Pycnonotus goiavier, dan burung gereja Passeridae. Saat ini kerak kerbau bersama dengan spesies lainnya sedang menghadapi Sout East Asia Songbird Crisis. “Dia merupakan sentra dan perdagangan burung secara ilegal yang berasal dari perburuan di alam untuk keperluan peliharaan,” kata pria berkacamata yang sedang melanjutkan studi Pascasarjana Biologi di Universitas Brawijaya Malang ini. Gara-gara perdagangan tersebut lanjut Agus akhirnya status konservasi menurut Internasional Union for Conservation of Nature menjadi rentan vulnerable. Sedangkan Ignatius Pramana Yuda, dari Indonesia Ornitologists’ Union IdOU dan dosen Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta menjelaskan, burung kerak kerbau merupakan salah satu burung kicau yang populer di Indonesia, harganya pun masih relatif murah. Saat ini burung kerak kerbau lebih banyak ditemukan dikandang daripada di alam. Di Jawa dan Bali yang merupakan habitat alaminya burung kerak kerbau terancam punah, akan tetapi burung ini menjadi burung invasif di lokasi introduksinya. Adapun persebaranya yaitu Pulau Jawa dan Bali, tetapi dintroduksi di luar Jawa seperti di Sumatra, Kalimantan, Sunda Kecil, dan baru ini juga ditemukan di Sulawesi. Sementara di luar negeri tersebar di Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Taiwan, Puerto Rico, kemungkinan juga Jepang. “Keberadaan burung kerak kerbau ini penting karena pemakan segala ornivora, diduga punya peran penting dalam pengendali populasi serangga dan penyebar biji,” jelasnya dalam keterangan tertulis. baca juga Kecintaan Hasballah pada Burung Liar di Hutan Leuser Saat ini kerak kerbau bersama dengan spesies lainnya sedang menghadapi Sout East Asia Songbird Crisis. Foto Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia Di habitat alaminya populasi kerak kerbau diestimasi antara 2000-9999 individu dewasa. Di Jawa burung ini dulunya sangat umum, sekarang ini sudah jarang dijumpai. Catatan terbanyak di Jawa ada 600 individu di Purwanegara. Catatan terbanyak di luar Jawa yaitu di Kalimantan Barat. Sementara di Singapura pada tahun 2000 populasi burung kerak kerbau diperkirakan ada 168,000 individu. Sedangkan di Taiwan pada tahun 1999 diperkirakan populasinya sekitar lebih dari ekor. Adapun untuk ancaman keberadaan burung kerak kerbau yaitu perburuan. Penelitian Marshall, dkk 2020 menyebut pada keluarga di Jawa menemukan perkiraan jumlah burung kerak kerbau di sangkar kurang lebih sampai ekor. Ancaman lain yaitu pestisida. Artikel yang diterbitkan olehBurungkepudang kuduk-hitam termasuk burung berukuran sedan ataupun besar dengan panjang tubuh sekitar 23 sampai 28 cm dengan berat tubuh sekitar 65 sampai 100 gram. Corak warna bulunya hanya terdiri dari dua warna yakni hitam dan kuning muda dengan setrip hitam melewati mata dan tengkuk; bulu terbang sebagian besar hitam.
Dunia burung memang mengesankan karena banyaknya jenis spesies yang unik. Salah satunya adalah spesies-spesies burung yang memiliki paruh indah berwarna-warni. Beberapa dari mereka bahkan memiliki paruh berwarna pelangi. Ada sejumlah alasan di balik warna-warni paruh itu dan kami akan membahasnya di bawah. Langsung saja kita simak beberapa jenis burung yang memiliki paruh paling berwarna-warni. Burung yang Memiliki Paruh Paling Berwarna 1. Tukan Toco Tukan toco alias toco toucan Ramphastos toco adalah jenis yang paling populer di keluarga tukan. Sebagai burung tukan terbesar, mereka memiliki julukan tukan raksasa. Panjang paruhnya 18 cm dengan warna oranye terang dan kuning. Ini sangat kontras dengan bulu hitam dan putih tukan toco. Burung-burung ini terutama hidup di Amerika Selatan. Namun tukan toco menjadi hewan peliharaan eksotis yang populer, membuat mereka lebih banyak hadir di belahan dunia lain. Jika Anda berencana untuk memiliki tukan toco sebagai hewan peliharaan, Anda harus ingat bahwa mereka sulit untuk dirawat. Juga, di banyak negara, adalah ilegal untuk memeliharanya karena mereka dilindungi oleh hukum. Adapun soal paruh mereka, ini sebenarnya lebih ringan dari yang terlihat. Bagian luarnya terbuat dari lapisan keratin, sedangkan bagian dalamnya terdiri atas bahan serat tulang yang menyerupai busa. Paruh ini juga memiliki area berongga sehingga jauh lebih ringan daripada yang dipikirkan kebanyakan orang saat melihatnya. Burung tukan bukan penerbang yang baik dan mengandalkan lompatan sebagai cara bergerak. 2. Bateleur Tidak seperti wajah dan paruhnya yang cerah, mencolok, dan berwarna-warni, bulu burung bateleur memiliki warna gelap, putih, dan cokelat. Elang ini umumnya ditemukan di sekitar Afrika Timur dan Selatan dan beberapa bagian Afrika Barat. Burung bateleur tampak agak agresif ketika mereka terbang saat elang-elang ini mengayunkan sayap mereka dari sisi ke sisi. Mereka sering melakukan gerakan salto di udara dan mengepakkan sayapnya. Burung raptor ini juga berteriak ketika mereka menyelam di udara, yang terkadang membuat mereka cukup berisik. Ini sangat ironis karena mereka adalah penerbang yang tenang, yang bisa menghabiskan waktu delapan hingga sembilan jam sehari terbang sejauh ratusan kilometer. Menariknya, Anda juga bisa mendeteksi suasana hati burung bateleur berdasarkan warna kulitnya. Ketika kulit mereka berwarna oranye atau merah pucat, itu berarti mereka santai. Jika kulit mereka berubah menjadi merah cerah, itu berarti elang ini sedang gelisah. 3. Puffin Atlantik Burung hitam putih kecil ini sering disalahartikan sebagai penguin. Namun puffin lebih kecil dari penguin dalam hal penampilan fisik. Selain penampilannya yang menggemaskan, burung puffin telah menarik perhatian karena paruhnya yang berwarna-warni. Mereka memiliki warna oranye, hitam, dan kuning di seluruh paruhnya. Burung laut ini adalah karnivora, terutama memangsa belut pasir, ikan, dan herring. Penampilan puffin Atlantik juga mengingatkan orang pada burung bayan, maka julukannya adalah burung bayan laut. Menariknya, warna paruh dan kaki mereka berubah tergantung musim. Ini akan berubah menjadi oranye kusam selama musim dingin. Namun, paruh dan kaki puffin menjadi lebih cerah segera setelah musim semi tiba. Paruhnya yang cerah tidak hanya memukau kita pecinta burung, tetapi puffin betina juga lebih tertarik pada jantan dengan paruh dan bulu paling berwarna. Paruh puffin bahkan lebih luar biasa karena bisa bersinar di bawah cahaya hitam, seperti mainan glow-in-the-dark. 4. Tukan Berparuh Pelangi / Keel-billed Toucan Mirip dengan sepupu tukan toco mereka, tukan berparuh pelangi / keel-billed toucan Ramphastos sulfuratus memiliki paruh yang sangat besar. Burung dengan paruh berwarna-warni ini hidup di hutan hujan Meksiko, Venezuela, dan Kolombia. Paruh tukan berparuh pelangi memiliki dasaran hijau muda, ujung berwarna merah, sejumput oranye di paruh atas, dan bulu biru pendek di bagian bawah paruh. Dengan warna paruh yang luas ini, tak heran tukan ini disebut sebagai tukan berparuh pelangi. Atribut unik ini membuat mereka menjadi hewan peliharaan eksotis yang menarik. Tergantung di mana Anda tinggal, mungkin ilegal untuk memelihara burung-burung ini atau Anda akan memerlukan lisensi khusus. Ada berbagai alasan mengapa tukan berparuh pelangi memiliki paruh yang begitu besar. Menarik pasangan, menakut-nakuti predator, dan makan adalah beberapa yang paling umum. Dan meskipun memang berfungsi untuk tujuan tersebut, peran paling penting dari paruh panjang tukan adalah mengatur suhu tubuh. Pakar hewan telah menemukan bahwa tukan mampu memindahkan darah ke berbagai bagian tubuh tergantung pada seberapa hangat atau dinginnya habitat mereka. Burung tukan ini cerdas dan ramah, yang membuat mereka menjadi spesies burung yang mudah dilatih. Jika Anda pernah mengadopsinya, pastikan untuk menghadiahi mereka dengan buah-buahan dan beri setiap habis beraksi. Meskipun toleran terhadap kehadiran manusia, tukan berparuh pelangi bisa menjadi agresif karena mereka memiliki kepribadian yang penuh semangat. 5. Angsa Bisu Angsa bisu terkenal sebagai salah satu hewan paling anggun di planet ini. Mereka memiliki paruh oranye yang indah dengan dasar hitam untuk meningkatkan bulu putih murni mereka. Unggas air ini hidup di Amerika Utara, Eropa dan beberapa bagian Asia. Angsa bisu adalah burung besar yang menghabiskan hampir seluruh hidupnya di atau dekat air. Mereka bahkan tidur di atas air yang juga merupakan cara yang berguna untuk melindungi diri mereka dari predator darat. Karena kakinya yang pendek, mereka terlihat canggung saat berjalan di darat. Sebaliknya, cara berenang mereka tenang dan anggun. Angsa digambarkan anggun dengan lehernya yang panjang dan ramping serta sayapnya yang lebar dan besar. Meskipun berwarna putih, mereka sering lahir dalam warna abu-abu kehitaman dengan paruh abu-abu-hitam. Karena penampilannya, angsa sering menjadi bagian dari cerita dongeng. Kebanyakan orang akan langsung ingat angsa bisu ketika ditanya tentang cerita itik jelek. Sayangnya, angsa bisu menjadi spesies invasif yang menghancurkan tanaman lahan basah di beberapa daerah. Mereka menghilangkan sumber makanan untuk burung asli di daerah tersebut. 6. Rangkong Besar Burung rangkong atau enggang besar memamerkan salah satu penampilan fisik yang paling menarik di antara burung. Selain paruh bengkok dan warna kuning-hitam yang mencolok, burung-burung ini terlihat seperti mengenakan topi kuning. Burung besar ini hidup di hutan dan pepohonan di daratan Asia Tenggara. Mereka menikmati makan buah-buahan yang kaya gula, mamalia kecil, burung, reptil, dan serangga. Bagian atas paruh rangkong besar memiliki warna kuning yang lebih kuat, yang tampak hampir oranye. Sebaliknya, paruh bawahnya berwarna lebih terang, praktis kuning keputihan. Warna-warna ini bisa jadi karena burung itu menggosokkan paruhnya ke kelenjar preen di bawah ekornya. Namun itu hanya berlaku untuk beberapa jenis rangkong tertentu. Seperti burung tukan, paruh besar rangkong yang tidak proporsional sebenarnya membantu burung ini untuk menghilangkan panas. Selain itu, paruh warna-warni yang indah memberikan beberapa fungsi lain, seperti menarik pasangan, membuat suara resonansi, dan bahkan mengelupas kulit pohon. Sayangnya, karena penampilannya yang mencolok, rangkong besar sering menjadi sasaran pemburu liar, yang membuat populasinya terancam. 7. Skimmer Hitam Burung skimmer hitam menghabiskan sebagian besar waktu mereka di sepanjang pantai pesisir dan pantai berpasir. Namun beberapa juga hidup di dekat danau Florida dan California. Mereka mudah dikenali dari paruh dasar oranye dengan ujung hitam. Dalam bahasa sehari-hari, beberapa orang menyebutnya “burung tanpa mata.” Tidak seperti burung lain, mata skimmer hitam tersembunyi di bulu hitamnya, dan sangat tercampur dengan baik sehingga beberapa orang mengira burung ini tidak memiliki mata. Skimmer hitam memiliki pupil gelap besar yang menyempit untuk mengimbangi silau permukaan air dan membantu berburu saat cahaya redup. Mereka dulu pernah diburu hingga hampir punah. Namun tren daging skimmer hitam akhirnya berakhir. Anda mungkin melihat koloni skimmer hitam di pantai, tempat yang bagus untuk mengamati mereka dari jauh. Burung-burung ini cenderung tinggal di tempat yang sama setelah mereka membangunnya. 8. Flamingo Flamingo terkenal dengan warna pinknya yang ikonik. Terkadang, bukan hanya bulunya yang berwarna merah muda, tetapi juga paruhnya. Kebanyakan flamingo memiliki paruh melengkung dengan dasar merah muda dan ujung hitam. Beberapa memiliki paruh yang lebih cerah, hampir merah, dan yang lain hampir merah muda keputihan. Burung-burung mempesona ini tersebar di sebagian besar benua, seperti Asia, Afrika, dan Eropa. Flamingo akan berkerumun di sekitar danau dengan konsentrasi garam tinggi. Menariknya, flamingo akan minum air dari geyser mendidih, dan mereka memiliki kemampuan untuk mengeluarkan garam menggunakan kelenjar garam yang ditemukan di lubang hidung mereka. Fakta menarik lainnya tentang burung ini adalah warna mereka berasal dari makanan yang mereka makan. Flamingo memakan ganggang mikroskopis dan udang yang mengandung karotenoid. Begitu mereka memetabolisme makanannya, pigmen kemudian mengubah bulunya menjadi merah muda. Keren! 9. Rangkong Badak Rangkong badak adalah rangkong hutan terbesar, dengan berat 2,7 kg dan berukuran hingga 90 cm. Namun perawakannya yang besar sering diabaikan karena paruhnya yang besar berwarna oranye, merah dan putih. Orang mungkin salah memahami paruh kedua di dahi mereka. Itu hanyalah struktur keratin berongga yang menciptakan kesan tanduk, dari mana nama rangkong ini berasal. Seperti rangkong besar, rangkong badak adalah spesies dengan warna paruh yang mencolok karena mereka menggosokkan paruhnya di kelenjar preen di bawah ekornya. Ini merangsang produksi paruh berwarna yang luar biasa. Meskipun memiliki paruh yang besar, burung-burung eksotis ini tidak berbahaya bagi manusia, dan mereka tidak agresif terhadap individu mana pun yang mungkin menghampiri mereka. Jika merasa terancam, rangkong badak lebih memilih terbang menjauh dari lokasi. 10. Gallinule Ungu Amerika Anggota terakhir dalam daftar burung dengan paruh berwarna-warni adalah gallinule ungu Amerika atau si burung ungu. Gallinule ungu Amerika adalah salah satu makhluk berwarna paling cerah di seluruh Amerika Serikat. Burung-burung cantik ini menikmati hidup di lahan basah air tawar yang lebat. Tidak seperti burung air lainnya, Anda dapat melihat gallinule ungu Amerika berjalan di tanaman mengambang seperti lili air dan teratai, alih-alih berenang. Paruh kuning dan merah burung gallinule ungu Amerika menonjol dengan bulunya yang berwarna biru tua hingga ungu. Warna paruh mereka mungkin berbeda satu sama lain. Beberapa memiliki warna oranye gelap, hampir merah, sementara yang lain memiliki warna merah cerah. Namun semaanya memiliki ujung berwarna kuning di paruh mereka. Dan itulah beberapa burung cantik yang paruhnya berwarna-warni. Anda pasti suka, bukan?
BurungHitam Paruh Kuning - Foto gratis di Pixabay. √ Daftar Harga Burung Jalak KeboTerbaru September 2020 [ Terlengkap ] seputar dunia: jenis jenis burung yang paling disukai. burung hitam, burung, hewan, paruh, mata berbingkai kuning, bulu, bulu burung, sayap, ekor, bertengger, pagar | Pikist
Burungmuda mempunyai bulu coklat kusam dengan bintik-bintik putih yang mencolok, sangat mirip dengan anak burung kowak-malam merah (Nycticorax caledonicus). Remaja: Coklat bercoret-coret dengan bintik-bintik putih. Iris kuning, paruh hitam, kaki kehijauan. Duduk diam ditepian air untuk menyambar mangsa. Mencari makan sendirian. Bersarang
Bulunyaberwarna hitam dan putih. Kepala, leher, dada dan ekor berwarna putih, sedangkan bulu sisanya berwarna hitam. Ia memiliki bulu mahkota putih yang halus di atas kepalanya. Di antara mata dan paruh dan di tenggorokan ada kulit berwarna biru tua. Paruhnya sebagian besar berwarna hitam, dengan dasar kekuningan.
Burunglovebird warna merah muda: Dahi dan muka berwarna kuning; bulu di bawah sayap berwarna hitam pada jantan dan bewarna hijau pada betina; paruh berwarna coklat kemerahan dan terdapat bercak hitam dekat pangkal paruh bagian atas. Anak jenis: A.p. pullaria dan A.p. ugandae. Penyebaran lovebird muka merah: Afrika Tengah dan Afrrika Barat Tengah
.